Mahasiswa Unigha Pertanyakan Biasiswa Pendidikan Korban Konflik

Muhammad Yunus

Sigli – Mahasiswa Universitas Jabal Ghafur (Unigha) Sigli mempertanyakan soal biasiswa pendidikan korban konflik Aceh yang hingga saat ini belum juga cair (belum masuk ke rekening  ) mahasiswa.

Padahal pada saat ini mahasiswa sangat membutuhkan dana tersebut guna menghadapi semester baru, SPP di depan mata belum lagi biaya kuliah kerja nyata (KKN) atau pun biaya praktek lapangan (PPL) yang sudah menanti, kata salah seorang mahasiswa Fakultas Ekonomi Muhammad Yunus kepada suaraunigha.

Rudi Hermawan salah satu mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Unigha juga menyampaikan hal yang sama kepada suaraunigha, pihaknya menginginkan agar beaya siswa pendidikan korban konflik tersebut dicairkan dalam bulan ini, mengingat tanggal 1 Februari pembayaran SPP sudah bisa dilakukan untuk semester genab.

“Saya dan kawan – kawan sudah mengecek ke Bank Aceh sudah beberapa kali kami lakukan, hingga hari ini Senin juga belum masuk kerekening kami. Padahal kami semua sangat berharap siswa itu dicairkan segera dalam bulan ini dikarnakan untuk keperluan kuliah yang sudah didepan mata butuh uang,” kata Rudi.

Berdasarkan pengumuman di lembaga pemberdayaan sumber daya manusia (LPSDM) Aceh, Tahap Pertama; Berjumlah 1.002 (seribu dua) orang sudah dikirim bantuan ke rekening bank masing-masing. Sebanyak 107 (seratus tujuh) orang diantaranya memiliki kesalahan nomor rekening bank, akan dihubungi oleh pihak LPSDMA untuk perbaikan nomor rekening bank.

Tahap Kedua; Sebanyak 1.160 (seribu seratus enam puluh) orang sedang dalam proses pengiriman uang oleh dinas terkait ke rekening bank masing-masing.

Jumlah Total Penerima yang dapat dibiayai pada Tahun Anggaran 2014 adalah sebanyak 2.162 (dua ribu seratus enam puluh dua) orang.

Kemudian sebanyak 669 (enam ratus enam puluh sembilan) orang calon penerima lainnya tidak dapat dibiayai pada Tahun Anggaran 2014, dan akan ditampung dalam Tahun Anggaran 2015.

Selanjutnya, Rudi juga menambahkan, pihaknya juga belum tahu masuk ke tahap pertama atau kedua, dikarnkan di lembaran pengumuman tidak dipisahkan antara nama – nama tahap pertama dan kedua.

“Saya tidak tahu masuk kemana nama saya, tahap pertama atau tahap kedua, soalnya kawan saya yang namanya di  deretan di atas  nama saya juga belum masuk. Tapi kalau memang nama – nama kami itu di tahap kedua, kami berharap agar cepat – cepatlah diproses karna sudah sangat dibutuhkan,” tambah Rudi.