Skripsi Ala "Dosen" Sebagai Alat Pembodohan Massal Mahasiswa

Unigha tidak pernah lepas dari keterpurukan, semakin lama semakin banyak lahir permasalahan. Dengan kondisi kampus yang serba adem, juga mempengaruhi sebahagian mahasiswa Unigha untuk tidak berpikir dan kritis terhadap permasalahan yang terjadi di kampus itu.


Mahasiswa mulai tiada kesadaran, bahkan hilang bagai di terjang angin badai. Hilangnya Kesadaran mahasiswa bukan sepenuhnya di dilakuan oleh sendirinya, melainkan jua dihipnotis oleh beberapa oknum yang punya kepentingan pribadi.

Para oknum tersebut tidak lain dan bukan dari kalangan luar, melainkan “Dosen” mahasiswa sendiri. Taukah anda tentang kewajiban mahasiswa untuk menyandang sarjana? Mahasiswa yang menyandang sarjana meliputi pendidikan, pengabdian, dan penelitian. Nah, ketika mahasiswa sudah mengikuti pendidikan dan pengabdian, lantas pada penelitian banyak sekali yang menipulasi, skripsi asal jadi. Siapa yang jadi – jadikan skripsi mahasiswa? Itulah oknum yang memiliki kepentingan dan membuat produk – produk skripsi. Siapa dia? Dia adalah “Dosen” Mahasiswa.

Coba sedikit untuk merenung tentang orang tua kita bekerja, mencari uang untuk membiayai semua biaya kuliah kita, dalam terik matahari, keringat yang berkecucuran di tubuhnya, demi kita. Tapi mengapa kita di bodoh – bodohin oleh mereka, dihipnotis dengan bujukan dan rayuan, bahkan ketika tidak mapan dengan cara begitu, mereka rela menghipnotis kita dengan alasan susah untuk mendapat data pada saat penelitian.


Dengan harga yang standar, taruhlah 1.800.000,00 dapat merugikan mahasiswa kedepannya, tapi mengapa tidak mereka pikirkan tentang tanggung jawabnya sebagai “Dosen” untuk mengajar dan membimbing bukan membodohi? Hanya karna rupiah mereka terpengaruhi dan rela melakukan semua itu.

Produk – produk skripsi ala “Dosen” tidak hanya terjadi di satu fakultas, namun juga terjadi di fakultas lain. Pertanyaan nya, apakah kita harus menerima atau mengikuti cara yang di lakukan tersebut? Semua itu ada jawaban pada diri kita masing – masing. Disini saya hanya mengajak kawan – kawan mahasiswa untuk berpikir cerdas, bukan berpikir untuk di tindas.

Produk - produk "skripsi" kini sudah menjadi rahasisa umum. Mahasiswa pun sudah bagaikan kebiri yang digigit anjing, tak terasa gigitannya karna tebal kulitnya. Begitulah umpamanya. Sanking asiknya mendengar dongeng ahirnya menyerah saat menghadapi skripsi. tak mau tau menahu, asal jalan uangpun lancar. Sedikitnya mahasiswa yang kritisi dengan persoalan - persoalan yang sedemikian.


"Skripsi,,,skripsi,,skripsi,,pintu rezeki para "Dosen" yang mau membodohi anak didiknya.


Tulisan ini bukan bermaksud untuk memprovokasi anda, tapi disini lebih kepada mengajak anda untuk merenung, dan berpikir kembali saat pertama kali kuliah. Tujuan kita kuliah untuk belajar agar pintar, bukan menelan pil "bodoh" yang di berikan oleh mereka. Mungkin bisa kita katakan, yang lalu biarlah berlalu, tapi yang lagi ragu dan keliru, mohon direnungi kembali, siapa tau ada diantara anda yang sedang demam dengan pil yang sudah ditelan, itu cepat - cepat cari doktor yang bisa menangani deman anda.

Sebenarnya masih banyak yang perlu saya uraikan disini, tapi ini saja sudah merusak ensel pintu rezeki mereka, apalagi kalau saya teruskan takutnya bobol pintunya, nanti bisa - bisa gak laku lagi produk - produk mereka.

Maaf ya pak, Bu...udah mengganggu bapak ibu cari rezeki, tapi ini semua bukan karna iri dan sirik. Tapi......untuk melahirkan sarjana yang cerdas, bukan sarjana yang tertindas oleh kebodohan. hehehhe...

Insaf yok Pak, Bu, doa kami semoga semuanya cepat sadar, bapak ibu juga ya. Amin


"Uang bukan segalanya, tapi segala - galanya butuh uang"