Tgk.Asnawi sedang memberi tausyiah kepada pendengar dakwah yang budiman di Gampong Dayah Keurako Lhok Kaju |
Sigli – Sebagai mana mestinya, persatuan dan kesatuan tak pernah padam dari jiwa masyarakat gampong Dayah Keurako, kemukiman Lhok Kaju, kecamatan Indrajaya,Pidie. Sudah terbiasa melaksanakan acara tahunan, juga dilakukan di mana – mana, khususnya untuk orang mukmin.
Inilah dia, dengan adanya sebuah ikatan kekompakan, maka terlaksananya sebuah acara yang lazim di adakan setiap tahun sekali, yaitu memperingati hari lahirnya (milad/maulid) nabi Besar Muhammad SAW, 1435 H, 2014 M.
Dengan peran kerja sama antara pemuda dan pemudi, umumnya masyarakat gampong Dayah Keurako, tepatnya pada Sabtu (29/03/2014) di perkarangan menasah setempat, berhasil terlaksana sebuah acara yang paling mulia di sisi Allah SWT.
Kesibukan para panitia tak mengenal lelah dalam mengupayakan kesuksesan acara yang di sukainya. Para panitia terlihat melakukan berbagai macam kegiatan di perkarangan menasah, baik yang menghidang kenduri, melayani tamu, menertibkan kendaraan di sepajang jalan di depan menasah, dan bahkan ada pula yang kesibukan dengan mendekorasi tempat (mimbar) pendakwah pada malamnya.
Para pemuda yang pulang dari perantauan berpose bersama di depan laba - laba raksasa |
Ketua panitia, Safrijal mengatakan, dari dulu semasa kecilnya,hingga sekarang, gampong Dayah Keurako tak penah ketinggalan untuk mendekor sebuah mimbar pendakwah. Dengan kerja sama para pemuda yang menghabiskan waktu dan tenaga lebih kurang selama seminggu, selalu membuah hasil yang manis untuk para pengunjung yang melihat ke unikan mimbarnya.
Pada tahun sebelumnya, 2013 yang lalu, para pemuda setempat berhasil mendekor sebuah mimbar dengan bentuk semut merah raksasa. Kali ini, lebih muncul lagi dari yang sebelumnya, yaitu binatang“Laba- laba”.
“Tak pernah ketinggalan, kreatif selalu di utamakan, dari dulu hingga sekarang, baik berbentuk pesawat, mobil beko, kuda sado, semut merah, bahkan hingga laba – laba, dan banyak pula keunikan lainnya mimbar pendakwah di desa ini pada dulunya,” kata Safrijal.
Tak hanya untuk di lihat- lihat saja laba – laba raksasa hitam itu, banyak para pengunjung mengambil kesempatan berpose dengan laba – laba tersebut untuk di jadikan kenang-kenangan di masa yang akan datang.
Kesempatan yang tak ada dua kalinya, tidak hanya dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di gampong tersebut, akan tetapi, selain pengunjung juga dirasakan pula oleh puluhan pemuda – pemudi gampong tersebut yang pulang dari perantauan untuk menyatukan diri dengan masyarakat yang tinggal di gampong kelahirannya.
“Banyak para pengunjung dan tamu sekalian untuk ber foto-foto di depan mimbar, bahkan para pemuda setempat yang di tinggal di perantauan dengan sengaja pulang jauh – jauh untuk memperingati acara maulid ini. Kemudian banyak dari mereka mengambil gambar laba -laba (pentas) dengan cara foto – foto untuk dijadikan kenangan dan bahan cerita saat kembali ke perantauan nantinya,” ujarnya pemuda yang sering di sapa Rijal.
Ke unikan pentas yang di buat para pemuda setempat khususnya, umumnya masyarakat gampong Dayah Keurako (DK), tak hanya di lihat oleh masyarakat kemukiman, kecamatan, kabupaten, dan Provinsi Aceh, bahkan hingga ke luar negeripun pada zaman moderen saat ini setelah adanya kecanggihan elektronik mengekpose gambar lewat hanphone selular (Hp) dan media internet lainnya.
![]() |
Mimbar berbentuk Semut Merah Raksasa pada tahun lalu (2013) |
Kemudian, pada malamnya, laba – laba yang di buat dengan menghabiskan biaya yang cukup lumayan, akan di jadikan sebagai kendaraan atau sarana untuk berdirinya ustad penceramah.
Pada acara itu, masyarakat gampong DK mengundang penceramah dari luar kabupaten Pidie, yaitu Tgk. Asnawi dari Ara Keundoe, kabupaten Aceh timur.
Dalam kesempatannya, Tgk. Asnawi memberi tausyiah mengenai lahirnya Nabi Muhammad SAW, lebih kurang selama tiga jam. Kemudian Tgk. Asnawi juga mengingatkan para pendengar dakwah yang budiman, agar jangan mudah terpengarui dengan aliran sesat serta dengan orang yang mengaku nabi setelah nabi Muhammad.
“Nabi Kita adalah Muhammad, Nabi yang terahir, nabi yang ke 25. Maka jangan terpengaruhi dan mudah percaya kepada orang – orang yang mengaku sebagai nabi ke 26,” kata Asnawi
Penulis adalah Rudi Hermawan
Mahasiswa Unigha Sigli,Fakultas ilmu administrasi (FIA)
Alamat: Jln. Keunire - Lhok Kaju, komplek 56 perumahan gampong Cot Geundeuk, Kec.Pidie, Kab.Pidie,Aceh.
Email: rudiloca@yahoo.com
Facebook: Rudi Loca
Tweter : Rudi Loca @Unigha
0 komentar :