Pendiri universitas jabal ghafur ini adalah seorang putra Pidie yang bernama Nurdin Abdurrahman (almarhum), yang menjabat sebagai Bupati Pidie pada saat itu, lebih di kenal bapak dari artis ibu kota Nova Eliza.
Universitas Jabal Ghafur berada di antara kecamatan Mila dan Indrajaya. Tempat itu seperti tak ada yang merawat , dijalan banyak terdapat kotoran lembu bahkan hamper di setip sudut jalan sana tak luput dari kotoran lembu. Unigha bukanlah universitas Negeri melainkan sebuah universitas swasta yang sudah sangat lama didirkan namum belum juga di Negerikan.
Kini universits jabal ghafur mulai menatap masa depan dengan tekat baru dan terus berbenah diri untuk menjadi “Center Of Excellent” dan menjawab tantangan yang baru menuju masa depan yang bermartabat, mempersiapkan generasi yang muda yang berakhlak mulia, bertanggung jawab kepada kepentingan masyarakat, bangsa dan negara. Universitas jabal ghafur memiliki beberapa gedung yang di fungsikan, di antaranya Gedung leuguna, Gedung lapan sagoe, Gedung Chik di reubee, Gedung bulan sabeet yang dulunya di namai Gedung musabakah yang rampung di rehabilitasi pada tahun 2014, dan juga terdapat gedung lainnya yang di fungsikan.
Selain Gedung - Gedung yang di pakai untuk ruang kuliah, di sana juga terdapat sebuah ‘Rumoh Aceh’ yang berdiri tepat nya berda di samping Gedung Chik di Reubee yang sekarang di jadikan Sekretariat Mahasiswa pecinta alam (Mapala), namun gedung itu semua dalam keadaan memprihatinkan karna semua gedung itu tidak ada perawatan yang layak.
Universitas jabal ghafur memiliki sejarah yang panjang, baik dari segi sengketa tanah kepemilikan, dan dari segi perebutan kepemimpinan kekuasaan. Sekarang yang menjabat sebagai rektor adalah “Prof.Dr.Bansu lrianto Ansari, M.Pd, atau lebih dikenal dengan pak BI.
Namun yang jadi keluhan Mahasiswa dari segi fasilitas prasarana lainnya yang tampa perawatan atau di rehabilitas, dan sebenarnya banyak hal yang di keluhkan oleh kawan-kawan Mahasiswa baik dari segi sarana dan prasana, jadwal masuk kuliah yang tak menentu dan besarnya biaya kuliah per semester.
Kawasan Universitas jabal ghafur dikelilingi oleh semak-semak dan perkebunan sawit, dan kawasan Universitas jabal ghafur bisa kita katakan kebun hunian yang di dalam nya terdapat Mahasiswa, semak-semak, perkebunan, bahkan Lembu sekalian.
Dengan lingkungan tampa perawatan dan keamanan yang hanya sebagai lambang. Dan untuk membangun bukanya tidak punya dana melainkan karena kepetingan sendiri.
Menurut Mahasiswa jurusan fakultas ilmu Hukum semester 8 “Unigha begini sudah dari tahun 2011, tidak pernah ada pembangunan ataupun rehabilitasi dari tahun ke tahun, dan jadwal kuliah yang tak menentu ialah jam masuk yang sering eror’’ bagaimana tidak di katakan begitu……..? Itu semua terjadi karena dosen banyak yang merangkap jabatan di luar kampus, Alhasilnya jam masuk kuliah tak menentu yang jadi korban mahasiswa” ungkapnya.
Semua penulisa ini didasari dari fakta yang ada dan bukan mengada-ngada, ini semua realita yang sering saya dan kawa-kawan Mahasiswa rasakan di Universitas jabal ghafur . Dan saya mohon maaf bila ada pihak yang kurang berkenang terhadap penulisan saya maupun hal lain.
Semoga penulisan ini menjadi suatu keprihatinan untuk saling membangun dari pihak kampus,persatuan mahasiswa dan dari pihak lain.
Penulis : Miswardi (Si Abi) Mahasiswa semester II fak.Hukum Unigha Sigli.
Email : Abimiswardi@yahoo.co.id
Hp :082361474547
Editor: Rudi Hermawan
0 komentar :