Facebook Twitter Google RSS

Thursday, April 24, 2014

Kisah Di Hotel Kuala Radja Banda Aceh

Unknown     3:07 AM  1 comment


Hotel Kuala Radja Banda Aceh (Foto sumber Google)
Gedung itu sangat mewah bagi kami yang pertama kali kesitu, itupun berkat adanya undangan Workshop, seandainya tidak ada acara itu mungkin kami tak sanggup untuk masuk dan tinggal disitu selama satu hari dua malam.

Gedung yang terletak di Jln. Tgk.Daud Beureueh, tepatnya di depan Rumah Sakit Umum (RSU) Zainol Abidin Banda Aceh itu, Banyak orang yang nginap disitu pada Senin 17/3/2014, itulah Hotel Kuala Radja tempat kami bergaya selagi ada kesempatan.

Terimakasih kepada Acehnese Society Taks Force (ACSTF) yang telah mengundang kami untuk berpartispasi pada acara Workshop "Peran Blogger Dan Aktivis Media Sosial Untuk Pemilu Demokrasi" yang berlangsung di Alula Kuala Radja.

Aku bersama D'stam Candra yang berasal dari kabupaten Pidie, merupakan peserta Workshop yang menempati kamar nomor 202. Selanjutnya banyak juga kawan kita yang lain merupakan perwakilan dari kabupaten masing - masing.

Cerita ini hanya menceritakan "TERKEJUT" nya aku saat membaca Chat dari kawan yang baru aku kenal pada acara tersebut. Mereka berdua berdomisili di Banda Aceh, sebelum aku ketemu sama mereka, dan sebelum pula aku ke Hotel Kuala radja, aku membaca dengan seksama undangan yang dikirim panitia beserta persyaratannya.

Pada persyaratan yang saya baca, pada poin no 2 menyatakan: Peserta dari luar Banda Aceh akan menginap dan check in di Hotel Kuala Raja,Jl.Tgk.Daud Beureueh (Depan Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin) Banda Aceh, pada hari Minggu/ tanggal 16 Maret 2014, mulai pukul 14.00.

Nah, yang menjadi aku "TERKEJUT" kenapa kawan aku yang berdomisili di Banda Aceh tidur juga di Hotel tersebut. Bukannya aku iri terhadap mereka, malah aku merasa bangga punya banyak kawan. Tapi yang menjadi ragu saya disini, mereka nginap gratis atau bayar. Karna yang di tanggung panitia hanya peserta luar kota Banda Aceh.

Alah, tak usah kita bahas lagilah masalah mereka nginap gratis atau bayar, yang penting aku dan kawanku D’stam Candra "GRATIS", haahahahahah.....

Aku tak tega melihat mereka jika besok saat mau Chat out harus bayar, meski kantong mereka berisi, kita juga berisi loo!, tapi punya kita agak tipis...hahahahahah. Ketipisan kantong kita, dikarnakan kita harus menempuh perjalanan selama tiga jam untuk tiba di kampung halaman.

Teringat saat kita duduk sharing seputar kampus dan kegiatan mereka, (Maklum aja, kami semua Mahasiswa..hahaha), kita saling menceritakan tentang keadaan kampus masing - masing.

Ternyata, profesi mereka tak beda dengan kita, mereka juga penulis seperti aku yang aktif di Pers Mahasiswa kampus masing - masing. Seiring berjalannya kita ngobrol - ngobrol, kita menanyakan wadah tempat mereka menulis, mereka menyebutkan "SUMBER POST" tempat mereka mengembangkan bakat di kampus Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, disingkat UINAR.

Beda dengan kita yang masih pemula, kita juga ada dong tempat mengembangkan bakat, punya kita Lembaga Pers Mahasiswa Pijar Unigha yang berkedudukan di bawah payung kampus swasta tertua di Aceh, yaitu universitas Jabal Ghafur, Gle Gapui - Sigli,kecamatan Indrajaya Pidie.

Lewat sharing yang saling menceritakan tentang keadaan lembaga masing – masing, saat aku membuka laptop langsung mensearching ke alamat website mereka.

Tak hanya melihat website mereka saja, aku juga sempat membaca beberapa tulisan yang di publikasi di media olline tersebut. Kemudian setelah aku baca sekilas “Redaksi SUMBER POST”, aku langsung keluar ide untuk searching mereka di facebook serta mengkonfirmasinya.

Cara aku menemui akun facebook mereka sangat mudah. Aku hanya membuka facebook “LPM SUMBER POS IAIN AR –RANIRY”, yang menjadi perdana dalam searching yang aku lakukan adalah Fahmi Yusuf, Ia adalah salah seorang pemateri pada acara workshop yang kami ikut serta.

Tujuan awal saya searching hanya mencari laki – laki yang bernama Rayful Mudassir, ia adalah pimpinan redaksi di “SUMBER POST”. Selanjutnya aku kembali melanjutkan perjalanan mencari beberapa kawan lagi yang sudah aku kenal pada acara tersebut, di antaranya saya menemukan Ichan Nachi, nama lengkapnya aku tak tau, aku yakin nama Ichan Nachi di facebook itu bukan nama asli laki – laki itu yang ditulis seperti di Ijazah atau di kartu tanda penduduk (KTP).

Kemudian aku juga menemukan kawan kita yang mewakili dari Aceh Selatan, laki – laki inipun aku kenal saat makan pagi (Mapa) bersama di Hotel tersebut, namanya di facebook Zulfahmi Ikhsan (Isanchez).

Selanjutnya aku menemukan yang terahir diantara mereka, inilah nama dia di jerjaring social facebook, Wanda Kawanda Mrc.

Sekira satu jam aku menunggu di konfirmasi oleh mereka yang telah aku kirim permitaan pertemanan, akhirnya orang yang pertama kali menerima permitaan aku adalah Rayful Mudassir.

Tak lama kemudian Ichan Nicha juga menerimanya permintaan berteman dari aku. Wanda Kawanda Mrc juga nyusul setelah Ichan.

Nah, setelah itu, aku tak hanya melihat di konfirmasi saja sama mereka, Aku mencoba obrolan pertama terhadap Ichan Nichan. Kalimat perdana yang aku chat adalah mengucapkan “Terimaksih bg Ichan beh.heheheheh”.

Sebelum aku mulai ngechat dengan mereka, aku sempat baca status Ichan Nachi, inilah statusnya yang aku kutip dari postingannya.

”rupanya ada jatah satu malam lagi nginap di Hotel Kuala Raja ....lumayan menghindar dari serangan nyamuk malam ini di kost tercinta...

si WåñÐä KäwâñÐå Mrc lagi selfi, manfaatin waktu yg tersisa...jngan lupa upload fotonya ya cyiiinn... capcus bo'...” — menonton Indonesia Lawak Klub - ILK_Trans7   di hotel Kuala Raja Banda Aceh.”

Di bawah ini merupakan hasil Chating aku dengan Ichan Nichan dan Wanda Kawanda Mrc

“haahahha peu nyo” balas Ichan.

“hom, abg pat tinggai lei, peu kerja bak hotel nyeh? Tanya aku lagi.

“hahahah, peu abg, neuhei na lon mantong, lon mantong kuliah” jawabnya lagi.

“jeut bg ichan, man peu acara bak hotel?” aku.

“hahaha, wet – wet aja, liat orang” katanya.

“aahhaha, nomor berapa kamar bg ichan?” tanyaku.

“210, droe nomor adum?” Ichan.

“202, jak keunoe hai” ucapku.

“hahaaha, preh beh, nyoe na buet bacuet” jawabnya Ichan lagi.

“get, ketok ya,” maksud aku suruh ketok pintu.

“OK, preh ya” balas Ichan.

“Ya prehlah” tutup aku.

Kemudian setelah chating – chating dengan Ichan, aku beralih Chat Wanda Kawanda Mrc.

“Terimakasih bg Ichan beh” copy paste chat pertama aku terhadap Ichan.

“slah org…ne bukan ican..tapi wanda” jawab Wanda.

Sanking bodohnya aku setelah copy paste tidak mengedit namanya, maka untuk menutup kesalahan aku mengirim chat kedua kepada Wanda, seakan – akan aku tau kalau chat pertama salah nama, ahirnya aku mengirim ichan yang ini.

“hahaahha,,,kirain gak di blas,,makanya aku coba nulis ichan,,,heheh,,bg pinjam mata kaca dong,,,hahaha..,,” demi menutup kesalahanku, aku sempat mintak pinjam mata kacanya lagi, karna Wanda memakai kaca mata.

“hahahha,,bole2,,tapi tak boleh pegang, hahahha” ketawanya Wanda.

“abg lagi dimana?” tanyaku

“di hotek ne, nginap di sini lah broe..” jelasnya.

“nomor berapa bg?” Tanyaku lagi.

“210” simple jawabnya.

“ na cewek ina?” aku.

“ada..si ichan, haah” ketawanya wanda.

“hahaha,,sama2 cap lonceng” kataku.

“hahahha,,maboookk” tutupnya wanda.

Itulah cerita yang dapat aku ceritakan pada kesempatan ini, aku teringat pada sebuah tulisan yang  dituliskan oleh Tulisan Nusantara  “AKU BERCERITA, APA CERITAMU?.

Anggota LPM Pijar Unigha berpose bersama dengan anggota
LPM Sumber Post UIN Banda Aceh usai pelatihan workshop

Para peserta workshop berpose bersama pada hari terakhir di aula lantai I
hotel kuala radja Banda Aceh

Para peserta workshop mendengar materi yang disampaikan oleh pemateri Juanda Jamal


Unknown


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Ut odio. Nam sed est. Nam a risus et est iaculis adipiscing. Vestibulum ante ipsum faucibus luctus et ultrices.
View all posts by Naveed →

1 comment :

  1. man paken chating kamoe neukopas sit keunan???
    that parah masyrakat
    buahahahha

    ReplyDelete

Text Widget

Recent news

About Us

Contact

Contact

Name

Email *

Message *